KORANMEMO.ID - Diketahui, garis tangan sebagai objek chiromancy atau seni membaca tanda-tanda pada telapak tangan, telah menjadi bagian integral dari berbagai budaya di seluruh dunia.
Namun, penting untuk dipahami bahwa interpretasi garis tangan sangat dipengaruhi oleh latar belakang budaya masing-masing.
Artikel ini akan menjelajahi bagaimana pengaruh budaya membentuk interpretasi garis tangan, menciptakan keragaman keyakinan dan tradisi dalam seni kuno ini.
1. India: Hast Rekha Shastra dan Kebijaksanaan Vedic
Di India, seni ini dikenal sebagai Hast Rekha Shastra. Di sini, praktisi chiromancy seringkali merujuk pada ajaran Vedic dan konsep karma.
Baca Juga: Pertumbuhan Investasi di Kota Wisata Batu Tembus Rp1,15 Trilliun
Garis pada telapak tangan dianggap mencerminkan perjalanan spiritual dan takdir yang dapat dipahami melalui warisan budaya kuno.
2. Tiongkok: Chiromancy dan Kebudayaan Taois
Budaya Tiongkok memiliki tradisi chiromancy yang kaya, seringkali terkait dengan ajaran Taois.
Di sini, garisnya dikaitkan dengan energi vital (qi) dan filsafat Taois tentang harmoni dengan alam.
Interpretasi garis pada telapak tangan di Tiongkok seringkali menyoroti keseimbangan dan hubungan manusia dengan alam semesta.