KORANMEMO.ID - Diketahui, sunat perempuan sebenarnya juga dikenal sebagai mutilasi genital perempuan (MGP).
Dimana sunat perempuan adalah praktik kontroversial yang telah menjadi isu global dalam konteks budaya, hak asasi manusia, dan kesehatan perempuan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai aspek kontroversi global yang melibatkan sunat perempuan.
Umumnya sunat perempuan melibatkan pengangkatan sebagian atau seluruh alat kelamin perempuan dengan tujuan non-medis. Praktik ini dapat mencakup pemotongan klitoris, labia, atau modifikasi genital lainnya.
Baca Juga: Pertumbuhan Investasi di Kota Wisata Batu Tembus Rp1,15 Trilliun
Kontroversi Global:
1. Budaya dan Tradisi:
MGP sering dianggap sebagai bagian dari tradisi dan budaya tertentu. Beberapa masyarakat memandangnya sebagai syarat agar perempuan dapat diterima di dalam masyarakat atau sebagai ritual keagamaan.
2. Pelanggaran Hak Asasi Manusia:
Banyak kelompok hak asasi manusia dan organisasi internasional menganggap MGP sebagai pelanggaran hak asasi manusia.
Praktik ini dianggap melanggar hak atas kesehatan, integritas fisik, dan hak perempuan untuk bebas dari perlakuan kejam dan tidak manusiawi.