KORANMEMO.CO - Puluhan warga Pacitan yang terserang wabah diare massal, belum membuat pemerintah daerah setempat menetapkan status sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengatakan bahwa belum ditetapkannya status KLB di Pacitan khusus di Kecamatan Sudimoro yang paling terdampak lantaran tingkat kejadian kasus sudah mengalami penurunan.
"Masih belum perlu KLB, apalagi masyarakat sudah bisa melakukan pengobatan secara mandiri," ungkap Indrata.
Lebih lanjut, pihaknya juga bakal mendorong mengedepankan langkah antisipatif dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Mengingat wabah tersebut diduga berasal dari sumber air yang terkontaminasi bakteri Ecoli yang pada umumnya ditemukan dari tinja manusia maupun hewan.
"Ini yang perlu kita dorong kita sosialisasikan agar gaya hidup warga kecamatan Sudimoro bisa kita ubah karena ini juga jangka panjang," tandasnya.
Dari data terakhir, sudah ada sebanyak 95 orang warga kecamatan Sudimoro yang terjangkit wabah diare massal.
Selain itu satu orang meninggal dunia karena terserang wabah tersebut, pasien tersebut juga memiliki penyakit kormobit.
Sementara itu, petugas dari Balai Besar Tekhnik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) kementrian kesehatan (Kemenkes) Surabaya bersama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan Jawa Timur melakukan kaporisasi di sumber air desa Sumberejo.
.jpg)
