Peristiwa

Pertahankan Eksistensi Karya Seni Barongan

admin
  • Jumat, 25 Februari 2022 | 00:00

*Banyak Terima Pesanan dari Luar Negeri Sebelum Pandemi Covid-19, Antrean Bisa Sampai Satu Tahun

Trenggalek, koranmemo.id - Karya seni barongan produksi Purnomo dan Dwi Santoso warga Trenggalek sedikit meredup ditengah gempuran pandemi Covid-19 yang melumpuhkan banyak sendi perekonomian. Sebelum pandemi banyak pesanan dari luar negeri hingga antrean bisa sampai satu tahun. Meski sepi keduanya berkomitmen terus meluapkan imajinasinya lewat karya seni barongan sebagai wujud mempertahankan eksistensi.

Kecintaan kedua warga Desa Prambon Kecamatan Tugu terhadap barongan yang lazim ditemui dalam seni jaranan itu tak perlu diragukan lagi. Bermodal kecintaannya terhadap karya seni jaranan melatarbelakangi dua sahabat itu memutuskan menjadi perajin barongan sejak beberapa tahun silam. Alhasil, banyak produk terlahir dari tangan terampil keduanya.

“Memang kami suka dengan kesenian jaranan,” kata Purnomo dan Dwi Santoso saat membuat barongan di Galeri Kucur Tanjung Desa Prambon.

Sekali mengayuh dua tiga pulau terlampaui. Peribahasa itu pula yang saat itu terbesit dalam benak mereka. Selain ingin mendapatkan cuan atau bahasa gaulnya pundi-pundi rupiah, secara otomatis mereka sekaligus mempertahankan eksistensi karya seni tradisional ditengah gempuran tren kebarat-baratan yang kadang menjadi rujukan kawula muda.

“Akhirnya kami memutuskan mencoba untuk membuat barongan,” imbuhnya.

Keduanya pun mulai membagi tugas dengan keahlian masing-masing. Dwi Santoso yang lama berkecimpung dalam dunia mebel tak begitu kesulitan dalam urusan pahat memahat. Sementara Purnomo bertugas di bagian akhir, atau finishing. Proses pembuatan barongan itu mereka lakukan secara konvensional dari hulu hingga hilir.

“Proses pembuatannya dilakukan secara manual, dari awal sampai akhir, dari hulu hingga hilir,” kata Purnomo.

Apiknya produksi yang mereka buat tak menyulitkan bagi keduanya soal urusan pangsa pasar. Dengan berbagai upaya pemasaran, produk mereka pun tembus hingga luar jawa. Misalnya adalah Kalimantan, Sumatera, bahkan pernah tembus hingga Papua. Produk mereka pun laris manis hingga melanglang buana baik pasar lokal maupun lokal.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya