Trenggalek, koranmemo.id - Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) di Kabupaten Trenggalek merebak luas.
Merujuk laporan Dinas Peternakan Trenggalek pada akhir Mei, sebanyak 1.573 sapi bergejala dengan kondisi 1.470 ternak sakit, 100 ekor sembuh, dua potong paksa dan satu mati. Jumlah itu belum termasuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang juga masih mewabah.
“Tapi kalau untuk PMK sudah sangat melandai, untuk kasus baru kayaknya hampir tidak ada. Kasus lama, hanya muncul di kuku diobati sembuh. Pengulangan kasus yang lama. Kalau LSD merebak luas,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Ririn Hari Setiani, Selasa (13/6).
Baca Juga: Temukan ASN Hingga Kades Daftar Bacaleg, KPU Minta Klarifikasi
Untuk menanggulangi itu, pihaknya sudah menggelontorkan ribuan vaksin LSD. Tercatat ada sebanyak 2.500 ekor sapi baik perah maupun potong dari populasi sekitar 40 ribu ekor sapi sudah divaksinasi.
Rencananya akan ada tambahan sebanyak 1.000 dosis vaksin LSD untuk sapi potong. Percepatan itu menyambut momentum Idul Adha.
“Ada 1.000 dosis dari provinsi untuk sapi potong, nanti akhir Juni akan ada 2.000 dosis lagi. Kalau capaiannya vaksin LSD masih sangat rendah, untuk itu pemerintah mengizinkan untuk membeli sendiri,” imbuhnya.
Baca Juga: 4 Anak Korban Kecelakaan Pesawat di Kolombia Ditemukan dalam Keadaan Selamat
Selain vaksinasi, upaya pencegahan lainnya adalah pengetatan aktivitas lalu lintas ternak. Saat ini tidak hanya daerah asal hewan ternak yang diwajibkan melampirkan surat kesehatan hewan ternak.
