Trenggalek

Kekeringan Meluas di Dataran Rendah, 35 Desa di Trenggalek Alami Krisis Air Bersih

  • Selasa, 31 Oktober 2023 | 22:15
Petugas saat menyuplai air bersih



Trenggalek, koranmemo.co - Kekeringan di Kabupaten Trenggalek makin meluas. Tercatat saat ini ada sebanyak 35 desa di 12 kecamatan mengalami krisis air bersih. Kekeringan itu tak hanya dialami desa-desa di dataran tinggi, melainkan saat ini sudah merambah ke dataran rendah. Untuk menanggulangi krisis air bersih, pemerintah daerah setempat terus melakukan suplai air bersih secara berkala.

“Selain kekeringan terjadi di daerah pegunungan, kekeringan juga sudah merambat hingga ke daerah dataran rendah. Seperti di Kecamatan Gandusari yaitu Desa Wonoanti,” kata Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Admono.

Untuk menanggulangi krisis air bersih itu, pihaknya terus melakukan suplai air bersih secara berkala dengan mengerahkan empat armada yang dimiliki. Pengiriman air bersih itu bakal dilakukan hingga musim hujan yang diperkirakan turun pada pertengahan November. Namun jika sampai November hujan belum turun, Triadi memastikan seluruh kecamatan di Trenggalek terdampak kekeringan.

Baca Juga: Jeda Lima Hari, Karhutla di Trenggalek Bertambah 6 Titik, Jadi 42 Kejadian

“Diharapkan, pada desa yang sudah mulai mengalami kekeringan segera mengirimkan surat ke kantor BPBD agar segera mendapat pengiriman air bersih. Karena pengiriman air bersih di lakukan jika sudah ada surat permintaan dari desa setempat,” imbuhnya.

Selain mengirimkan bantuan air bersih, petugas tengah mengupayakan bantuan sumur bor dari BNPB melalui Pemprov Jatim. Rencananya, bantuan sumur bor itu dialokasikan di 66 titik merujuk dampak kekeringan pada 2019 lalu. Dengan adanya sumur bor itu, pihaknya berharap kekeringan di Bumi Menak Sopal tak lagi terjadi bencana musiman saban kemarau.

“Semoga kekeringan di Trenggalek bisa ditanggulangi,” pungkasnya.

Baca Juga: TNI – Polri di Trenggalek Kerja Bakti Bantu Warga Pasang Pipa Air Sepanjang 2 KM Untuk Atasi Kekeringan

Terpisah, Imam Mursyid warga Desa Wonoanti mengatakan, sejak kisaran sebulan lalu warga sekitar mengalami kekeringan. Kondisi air di sumur-sumur warga mengering sehingga tak lagi bisa diakses. Untuk saat ini, warga mengandalkan bantuan suplai air bersih hingga hujan turun sehingga sumur-sumur air yang dimiliki warga dapat difungsikan kembali.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya