Trenggalek

Kemarau Segera Berlalu, BPBD Trenggalek Himbau Masyarakat Waspada Bencana Peralihan Musim Dampak Cuaca Ekstrem

  • Selasa, 7 November 2023 | 18:24
Potret banjir bandang di Trenggalek tahun lalu

Trenggalek, koranmemo.co - Kekeringan di Kabupaten Trenggalek dampak musim kemarau panjang bakal berakhir. Namun di satu sisi, potensi bencana hidrometeorologi saat peralihan musim menjadi ancaman. Untuk itulah, BPBD Trenggalek mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana peralihan musim dampak cuaca ekstrem.

“Waspadai cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang pada masa peralihan musim,” kata Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Admono.

Melihat topologi Bumi Menak Sopal, lanjut Triadi, rentan terjadi bencana hidrometeorologi dengan spesifikasi yang berbeda. Diantaranya adalah potensi bencana hidrometeorologi banjir di area perkotaan hingga tanah longsor yang rentan terjadi di wilayah pegunungan. Apalagi sebagian besar wilayah Trenggalek adalah daerah dataran tinggi sehingga rentan terjadi longsor saat peralihan musim.

Baca Juga: Anggaran Pilkada Kabupaten Ponorogo Dipotong Rp 14 Miliar, Ini Tanggapan BPPKAD dan KPU

“Untuk itulah, kita masif melakukan sosialisasi kepada masyarakat beserta langkah kontingensi, diantaranya memastikan alat Early Warning System (EWS) yang terpasang di beberapa titik berfungsi dengan normal. EWS itu terpasang di daerah rawan longsor, rawan banjir dan potensi tsunami,” imbuhnya.

Merujuk laman BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, secara umum awal musim hujan di Bumi Menak Sopal diperkirakan terjadi pada November. Namun terdapat beberapa wilayah di Trenggalek yang masuk pada Desember. Terdapat 74 Zona Musim (ZOM) di Jatim. Sebanyak 32 ZOM atau 43,2 persen memasuki hujan pada November, 55,4 persen atau 41 ZOM pada Desember dan 1,4 persen atau satu ZOM pada Januari.

“Beberapa wilayah di Kabupaten Trenggalek ada yang November. Seperti Kecamatan Durenan, Gandusari, Karangan, Pogalan, Pule, Suruh, Trenggalek dan Tugu pada November II tanggal 11-20 dan November III tanggal 21-30. Untuk wilayah lainnya masuk di Desember I (tanggal 1-10) dan Desember II (tanggal 11-20),” ujarnya.

Baca Juga: Terduga Pelaku Perampokan di Kawasan Telaga Ngebel Tertangkap, Polisi: Masih Warga Ponorogo

Keberagaman musim itu dipengaruhi oleh fenomena El-nino sehingga musim hujan tahun ini mengalami kemunduran jika dibandingkan tahun lalu, yaitu pada Oktober. Fenomena itu juga membuat Bumi Menak Sopal mengalami kekeringan meteorologis kategori awas yang berpotensi terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) serta bencana kekeringan.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya