Tulungagung, koranmemo.co - Penertiban tugu perguruan silat yang ada di fasilitas umum (fasum) Kabupaten Tulungagung secara paksa membuat semua pihak pasrah. Kendati demikian, pihak perguruan silat sendiri ingin agar pemerintah tidak tebang pilih dan membongkar seluruhnya yang dianggap menyalahi aturan.
Demikian dikatakan Sekretaris Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Tulungagung, Khoirul Huda mengatakan. Kata Huda, pihaknya bersama semua ketua perguruan silat di seluruh Tulungagung sepakat untuk menerima keputusan pemerintah terkait penertiban tugu perguruan silat secara paksa itu.
Hal itu dilakukan demi memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kabupaten Tulungagung terus terjaga tanpa adanya gejolak yang dilakukan oknum anggota perguruan silat. Selain itu, langkah itu diambil juga demi mewujudkan motto di Tulungagung yakni 'ayem tentrem mulyo lan tinoto'.
Baca Juga: Kedapatan Bawa Dua Sajam, Pedagang Ayam Geprek di Tulungagung Diringkus Polisi
"Setelah rakor kemarin, kami (IPSI) bersama semua ketua perguruan silat sepakat mengikuti keputusan pemerintah demi menciptakan kondisi kamtibmas yang kondusif," kata Khoirul Huda, Kamis (9/11).
Kendati pihaknya sudah legowo, jelas Huda, sebenarnya masih ada rasa kekhawatiran di benaknya atas opsi penertiban secara paksa tersebut. Pasalnya, pihaknya khawatir jika keputusan itu bisa memicu sebuah aksi-aksi dari anggota perguruan silat yang belum tau atau bergerak tanpa komando di atasnya.
Selain itu, pihaknya juga ingin agar pemerintah tidak tebang pilih dalam pelaksanaan pembongkaran tugu perguruan silat yang menyalahi aturan. Hal ini berarti semua tugu yang memang berdiri di atas tanah fasum dibongkar seluruhnya tanpa memandang tugu tersebut milik perguruan silat mana.
Baca Juga: Harga Beberapa Bapok di Tulungagung Naik, Disperindag Gelar Operasi Pasar
