Malang, KORANMEMO CO - Jika anda melintas di jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan Kayutangan Jalan Basuki Rahmat Kota Malang, akan melihat spanduk berwarna hitam, isinya ancaman golput 2024.
Spanduk Hitam di jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan Kayutangan Jalan Basuki Rahmat Kota Malang tersebut bertuliskan '2024 Golput Pilihan Realistis Atas Matinya Keadilan di +62'.
Rahmad (40) warga Kota Malang memperkirakan, spanduk yang membawa pesan golput 2024 merupakan salah satu cara untuk merespons kasus Tragedi Kanjuruhan.
"Ya, mungkin ada yang memilih untuk Golput setelah melihat perkembangan penanganan Tragedi Kanjuruhan. Apalagi kemarin katanya semua tersangka sudah divonis dan ada yang bebas," katanya, Senin (27/03).
Rahmad sendiri tidak mempermasalahkan adanya spanduk Hitam ancaman golput semacam itu yang mana menurutnya mungkin bentuk respon para warga ataupun pecinta arema.
Seperti diketahui, dalam penanganan kasus model A beberapa waktu lalu, hakim memutuskan 3 tersangka divonis mendapatkan hukuman di bawah 2 tahun.
Baca Juga: Gubernur Jatim Puji Konsep Pasar Induk Among Tani Kota Batu
Ketiga tersangka itu adalah mantan Panpel Arema Abdul Haris, Security Officer Suko Sutrisno dan Danki 1 Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan.