Trenggalek, koranmemo.id - Para petani di Kelurahan Ngantru Kecamatan/Kabupaten Trenggalek menggelar kirab mahesa (kerbau), Kamis (15/6) sore.
Kirab itu merupakan rangkaian kegiatan Upacara Adat Bersih Dam Bagong di area makam Ki Ageng Menak Sopal yang dianggap sebagai Pahlawan Tani.
Dulu, dia adalah seseorang yang membangun irigasi, sehingga dapat mengairi belasan hektare sawah di sepanjang aliran Sungai Bagong.
Baca Juga: Persiapan Rekor Muri Ishari di Jombang Libatkan 100 ribu Pelajar
Kirab mahesa menjadi salah satu bagian sakral dari kegiatan nyadran Dam Bagong yang sudah dilakukan masyarakat Kelurahan Ngantru secara turun-temurun.
Kerbau itu sebelumnya dikirab dan singgah semalam di Desa Kerjo. Dari Kerjo, kemudian kerbau itu dikirab lagi ke Pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek. Ada makna tersirat dalam kegiatan itu, yaitu merekonstruksi sejarah tapi dengan nilai yang baru.
Rekonstruksi sejarah dengan nilai baru yang dimaksud adalah soal akad muakat saat Ki Ageng Menak Sopal meminjam gajah putih milik Mbok Roro Krandon.
Dalam cerita yang berkembang di masyarakat, gajah putih yang dipinjam dengan akad untuk dikembalikan itu malah disembelih untuk pembangunan Dam Bagong yang kini kebermanfaatannya dirasakan banyak masyarakat petani.
