Trenggalek

Konsisten Pertahanan Eksistensi Batik Khas Daerah Sejak 1972, Ini Strategi Pembatik Tradisional di Kabupaten Trenggalek

  • Selasa, 24 Oktober 2023 | 10:12
Ilma saat membuat batik Trenggalek secara tradisional



Koranmemo.co. Ketatnya persaingan pelaku usaha sektor batik secara global tak membuat para pengrajin batik di Kabupaten Trenggalek menyerah.

Berbagai inovasi dilakukan hingga akhirnya mampu memikat hati konsumen ditengah persaingan global di era modernisasi. Mereka pun terus eksis ditengah gempuran produk – produk batik pabrikan hingga impor.

Hiruk pikuk aktivitas pembuatan batik terpampang jelas di rumah pengrajin batik Rahayu yang ada di Jalan Ahmad Dahlan Kelurahan Sumbergedong Kecamatan/Kabupaten Trenggalek.

Baca Juga: Taman Nasional Alas Purwo: Angker Sebutannya, Cantik Aslinya

Terlihat beberapa orang tengah sibuk membatik menggunakan alat-alat tradisional. Ada yang pakai canting untuk membatik hingga batik cap.

Potret itu menjadi aktivitas keseharian pengrajin batik yang terbilang kawakan di Bumi Menak Sopal itu. Namun yang jadi ciri khas, mayoritas batik yang dibuat adalah batik khas daerah Trenggalek. Di tengah persaingan ketat era modernisasi, mereka memilih untuk terus mempertahankan eksistensi batik tradisional khas Bumi Menak Sopal.

Batik di sini sudah ada sejak 1972. Belajar membatik ini merupakan warisan dari keluarga kami, alhamdulillah sampai saat ini masih bisa bertahan,” kata Soekono, pemilik Batik Rahayu.

Baca Juga: Trik Jitu Menghadapi Musim Kemarau, Lakukan 10 Langkah Ini agar Terbebas dari Kekeringan!

Konsistensi untuk terus mempertahankan batik khas daerah itu rupanya sukses menciptakan pangsa pasar tersendiri ditengah gempuran batik-batik pabrikan maupun industri skala besar hingga impor.

Salah satu kekhasan corak serta motif yang dimiliki menjadi daya tarik para pengagum batik. Kekhasannya diantaranya menyematkan dua produk unggulan Trenggalek, yaitu cengkeh dan manggis.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya