Gaya Hidup

Menyambut Hari Raya Kuningan, Jadi Momen Berdoa dan Berterima Kasih kepada Dewa Hyang

Admin AMS
  • Jumat, 4 Agustus 2023 | 21:00
Ilustrasi menyambut Hari Raya Kuningan (ist)

KORANMEMO.CO - Hari Raya Kuningan merupakan salah satu perayaan penting bagi masyarakat Hindu terutama yang tinggal di Bali.

Diperingati pada 10 hari setelah Galungan, Hari Raya Kuningan merupakan momen spiritual yang ditandai dengan berdoa dan berterima kasih kepada Dewa Hyang.

Hari Raya Kuningan menjadi waktu yang tepat bagi umat Hindu Bali untuk memanjatkan doa dan rasa terima kasih atas segala berkah yang telah diberikan oleh Dewa Hyang.

Dewa Hyang dalam agama Hindu adalah pemimpin roh-roh leluhur yang melindungi dan memelihara kehidupan manusia.

Baca Juga: Masuk Pertengahan Musim Kemarau, Polres Ponorogo Droping Air Bersih 120.00 Liter

Bagi umat Hindu, hari raya ini merupakan hari di mana roh-roh leluhur diperkirakan akan kembali ke alam baka setelah tinggal di rumah-rumah keluarga selama sepuluh hari sejak Galungan.

Oleh karena itu, umat Hindu merayakannya dengan membakar penjor, atau pohon bambu yang dihias dengan ragi beras kuning dan berbagai hiasan sentuhan seni.

Selain itu, umat Hindu juga melakukan upacara khas yang disebut dengan "melasti" atau "melis".

Melasti merupakan bentuk pembersihan spiritual diri dan tempat-tempat suci yang dilakukan di berbagai pura, atau tempat ibadah.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya