Kediri, koranmemo.co - Sejak naiknya harga beras terhitung akhir bulan Juli kemarin, Pemerintah Kota Kediri maupun Provinsi Jawa Timur mulai menggelar pasar murah dan operasi pasar.
Utamanya, untuk menurunkan harga beras medium yang di atas Harga Ecer Tertinggi (HET). Namun, pasca dilakukannya program-program tersebut, harga masih belum menunjukkan penurunan.
Terlihat dari data harga beras di pasaran sejak tanggal 18 September hingga 25 September 2023, harga beras medium masih sama yaitu Rp 11.750 dan masih di atas HET.
Baca Juga: Sumber Air Mengering, Kekeringan di Trenggalek Meluas di Sembilan Desa dari Enam Kecamatan
"Harganya masih tetap naik karena tidak bisa turun langsung, kalau beras medium umumnya untuk masyarakat kelas menengah ke bawah," ungkap Kepala Dinas Industri dan Perdagangan, Rice Oryza.
Dikarenakan hal itu, masyarakat menengah ke atas yang menggunakan beras medium dan tidak ada subsidi dari pemerintah membuat harga beras belum bisa turun.
Selain itu dalam program subsidi bahan pokok beras ini, pemerintah menggandeng bulog dalam setiap programnya baik operasi pasar dan pasar murah.
Baca Juga: Sepi Mampring, Pemerintah Kabupaten Trenggalek Otak-atik Strategi Ramaikan Pasar Pon
"Kewenangan yang berkaitan dengan beras itu ada di Bulog, jadi pemerintah kota bergantung pada Bulog," ujar Rice.
