Trenggalek, koranmemo.co - Jumlah wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Trenggalek semakin meluas. Hingga saat ini, tercatat sebanyak sembilan desa di enam kecamatan mengalami kekeringan. Saat ini warga hanya mengandalkan bantuan suplai air bersih seiring sumber air yang mengering.
Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Admono mengatakan, sembilan desa yang mengalami kekeringan itu adalah Desa Besuki, Ngrencak dan Banjar di Kecamatan Panggul, Desa Suruh dan Desa Mlinjon di Kecamatan Suruh, Desa Tanggaran di Kecamatan Pule hingga Desa Jatiperahu di Kecamatan Karangan.
“Selain itu Desa Cakul di Kecamatan Dongko dan Desa Ngulungkulon di Kecamatan Munjungan,” kata Triadi, Senin (25/9).
Baca Juga: Sepi Mampring, Pemerintah Kabupaten Trenggalek Otak-atik Strategi Ramaikan Pasar Pon
Dengan jumlah itu, kata Triadi, kekeringan di Bumi Menak Sopal mengalami perluasan sebanyak lima kecamatan dari satu kecamatan yang terimbas sebelumnya, yaitu tiga desa di Kecamatan Panggul. Untuk menanggulangi kekeringan itu, pihaknya berkolaborasi bersama pihak lainnya untuk menyuplai air bersih.
“Jadi secara otomatis jumlah pasokan air juga ditambah seiring jumlah terdampak kekeringan yang semakin meluas,” imbuhnya.
Selain mengintensifkan pasokan pengiriman air bersih seiring sumber air yang mulai mengering, pihaknya berharap pemerintah desa untuk terus melakukan pengawasan terhadap potensi di wilayahnya masing-masing. Sebab potensi kekeringan akan terus meluas seiring dampak kekeringan meteorologis kategori awas yang diperkirakan terjadi hingga Oktober.
Baca Juga: Momentum Harus Berlanjut, Persik Kediri Siap Menyongsong Laga Kandang
“Segera melaporkan ke BPBD Trenggalek bila mulai terjadi krisis air, sehingga bantuan air bersih bisa langsung didistribusikan untuk mencegah dampaknya,” pungkasnya.
