Madiun, koranmemo.co - Wilayah Kecamatan Kare Kabupaten Madiun selama ini dikenal dengan potensi tanaman cengkehnya. Pasalnya, sektor pertanian cengkeh di wilayah ini terbukti berdampak positif bagi perekonomian warga setempat.
Seperti diketahui, tanaman cengkeh dapat dijadikan pundi-pundi penghasilan mulai dari cengkeh hingga daunnya.
Apalagi, saat musim kemarau biasanya daun cengkeh lebih laku dan lebih mahal harganya dibanding ketika musim penghujan. Alhasil, pada bulan Juni - September di jalanan wilayah Kecamatan Kare banyak mobil bak terbuka lalu lalang mencari daun cengkeh.
Baca Juga: Trenggalek Mulai Dilanda Kekeringan, Polres Droping Bantuan Air Bersih
Warga yang biasa mengumpulkan daun cengkeh akan bersiap di pagi hari menunggu pick up datang untuk membeli daun cengkeh mereka. Terhitung ada puluhan pick up berkeliling untuk bersaing mencari daun cengkeh dari kampung ke kampung setiap harinya. Ketika pick up datang, daun cengkeh kering segera diangkut untuk ditimbang.
Wahyu, salah satu pembeli usai menimbang daun cengkeh milik warga di Desa Kare mengungkapkan, daun yang sudah terkumpul nantinya akan dibawa ke tempat penyulingan di desa setempat guna diproses menjadi minyak.
“Sekarang harganya Rp 2500 per kilo. Nanti setelah penuh dibawa ke penyulingan, untuk harga kadang turun kadang naik tergantung cuaca, stok, dan juga harga minyak,” jelasnya.
Baca Juga: Kasir Toko di Tulungagung Diringkus Polisi, Gelapkan Uang Perusahaan Senilai Rp 9 juta
Kendati demikian, Wahyu mengatakan, para pembeli daun cengkeh sekarang sudah merasa kesulitan. Pasalnya, kurun waktu 5 tahun terakhir banyak pohon cengkeh yang mendadak mati.
