Ponorogo, koranmemo.co - Kondisi panas terik nampaknya masih akan dirasakan masyarakat Ponorogo hingga akhir Oktober nanti. Dari perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setidaknya kondisi panas terik ini masih akan bertahan awal hingga pertengahan bulan November.
Anomali cuaca ini dipengaruhi oleh aktivitas badai El Nino yang juga terus berubah ubah, hal inilah yang menyebabkan suhu pada siang hari bisa mencapai diatas 33 derajat.
Masun Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Ponorogo Masun mengatakan rapat koordinsi (rakor) perkiraan musim hujan telah dilakukan BMKG dengan kabupaten, kota Indonesia awal bulan silam. Dari rakor tersebut diketahui awal musim penghujan secara umum terjadi November mendatang.
Baca Juga: Polres Trenggalek Antisipasi Gangguan Kamtibmas Buntut Insiden Pesilat di Kediri
"Memang molor dari perkiraan awal, sebelumnya diprediksi memasuki Oktober akhir sudah hujan," ungkap Masun, kepada wartawan. Senin (9/10).
Dari hasil rapat koordinasi tersebut, setiap daerah akan berbeda kondisinya, untuk Ponorogo hujan akan datang pada pekan kedua bulan November. Dimana yang terlebih dulu yang akan diguyur hujan yakni di wilayah Ponorogo bagian timur.
"Bila diukur panjang kemarau tahun ini capai 10-12 dasarian alias 4 bulan, jadi jikapun terjadi hujan, hanya akan mengguyur sebagian wilayah di Ponorogo," jelasnya.
Baca Juga: Diduga Dampak Cuaca, Harga Beras di Trenggalek Melambung Meski Disebut Daerah Lumbung Padi
Mantan Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan), kondisi ini mengulang kemarau panjang seperti pada tahun 2019 silam. Meski kondisinya tidak separah saat itu, namun panas terik sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat
