Trenggalek, koranmemo.co - Musim kemarau yang berlangsung saat ini berdampak pada ketersediaan air bersih di Bumi Menak Sopal. Sejumlah warga mulai mengirimi krisis air bersih.
Dampak kekeringan ini diperkirakan akan terus meluas hingga musim puncak kemarau pada akhir Agustus hingga awal September merujuk prakiraan cuaca BMKG.
Potensi ancaman kekeringan yang meluas itu bukan sekedar isapan jempol belaka. Sebab, merujuk prakiraan cuaca BMKG puncak musim kemarau tahun ini diperkirakan akan lebih kering dari tiga tahun sebelumnya. Hal itu dipengaruhi oleh fenomena el nino dan indian ocean dipole yang terjadi di samudra.
Baca Juga: Serenade Reog Obyok, Tampilkan 320 Dadak Merak Pukau Masyarakat Ponorogo
Kondisi itu pula yang mengakibatkan warga beberapa titik di Desa Ngrencak Kecamatan Panggul kesulitan mendapatkan air bersih.
Tercatat ada sebanyak 126 kepala keluarga dari 506 jiwa di 3 Rukun Tetangga (RT) terdampak kekeringan. Mereka pun akhirnya mengajukan permintaan bantuan pengiriman suplai air bersih.
“Jadi ini berbasis permintaan. Ada permintaan kita kirim, kalau layak menerima,” kata Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Admono, Jumat (11/8).
Baca Juga: Komentar Pelatih Persik Kediri Tanpa Jeam Kelly Sroyer Saat Melawan Persis
Baca Juga: 6 Kandungan dan Manfaat Yoghurt yang Ternyata Baik untuk Kesehatan Tulang
