Blitar, koranmemo.com - Sampai tahun 2023, di Kabupaten Blitar sudah ada 109 sekolah mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) – Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat yang ditunjuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten blitar sebagai sekolah Adiwiyata.
Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang menerapkan perilaku peduli dan berbudaya lingkungan hidup di Sekolah. Tujuan dari Sekolah Adiwiyata adalah menyadarkan warga sekolah akan pentingnya lingkungan hidup sehingga dapat turut bertanggung jawab dalam penyelamatan lingkungan.
Adiwiyata ini bisa dibilang penghargaan yang diberikan bagi sekolah yang telah berhasil menerapkan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah (GPBLHS) yang sesuai dengan Permen LHK P.52 Tahun 2019 dari pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Baca Juga: Polres Blitar Catat Ada 6.500 Pelanggar Lalulintas, Didominasi Kendaraan Roda 2
“Setiap sekolah dapat diajukan oleh pemerintah daerah sebagai calon sekolah adiwiyata. Pengajuan calon biasanya dilakukan oleh DLH yang sebelumnya telah membuat suatu penilaian atau pembinaan awal mengenai sekolah. Dimana sekolah tersebut layak untuk diusulkan menjadi sekolah Adiwiyata,” tutur Hakim Catur Yulianto, Kabid Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Blitar.
Yang dilakukan oleh Sekolah yang menerapkan GPBLHS utamanya adalah kebersihan lingkungan sekolah. Selain itu sekolah juga harus menjaga fungsi sanitasi dan drainase.
Dalam pengelolaan sampah sekolah juga dinilai, mulai sampah organik hingga sampah anorganik. Sekolah Adiwiyata juga harus ada program penanaman dan pemeliharaan pohon d lingkungan sekolah.
Baca Juga: Masifkan Pengawasan Lingkungan Dari Sampah, Pemkot Batu Tambah CCTV dan Pemberlakuan Tipiring
Hakim juga menyebut bahwa tidak lupa sekolah Adiwiyata juga harus memperhatikan konservasi air dan konservasi energi serta melakukan inovasi terkait perilaku ramah lingkungan hidup.
