KORANMEMO.CO - Meskipun gula memberikan rasa manis dan energi yang diperlukan oleh tubuh, konsumsi berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan, terutama dalam pengembangan penyakit autoimun.
Dimana penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi jaringan dan organ tubuh sebagai ancaman dan menyerangnya.
Tubuh yang sehat memiliki sistem kekebalan yang kuat, tetapi pada penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh menganggap sel dan jaringan sehat sebagai benda asing yang harus dihancurkan.
Berbagai penyakit autoimun dapat dipengaruhi oleh konsumsi gula yang berlebihan. Ini yang berlebihan dalam diet dapat menyebabkan peradangan kronis, yang merupakan faktor risiko utama dalam pengembangan penyakit ini.
Baca Juga: Persik Kediri Curi Poin Penuh dari PSM Makassar, Marcelo Rospide: Kemenangan Ini Untuk Persikmania
Peradangan kronis dapat merusak jaringan tubuh dan menyebabkan kerusakan sel, memicu reaksi dimana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh yang sehat.
Selain itu, konsumsi gula berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan flora usus. Flora usus adalah sekelompok bakteri yang hidup di usus kita dan berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh.
Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri patogen yang merugikan flora usus, mengganggu keseimbangan flora usus yang sehat, dan memicu reaksi ini.
Selain itu, gula juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas. Obesitas adalah faktor resiko penting dalam perkembangan penyakit ini.
