Ponorogo

Larung Sesaji Telaga Ngebel Ponorogo, Bentuk Rasa Syukur Memasuki Tahun Baru Islam

  • Rabu, 19 Juli 2023 | 20:44
Gunungan hasil bumi saat dilarung ke tengah Telaga Ngebel (Sony/Memo)

 

Ponorogo, koranmemo.co - Pemkab Ponorogo kembali menggelar upacara larung sesaji di Telaga Ngebel. Larungan yang di gelar setiap satu Muharram atau satu suro tersebut merupakan tradisi yang sudah berusia ratusan tahun.

Sesaji yang dilarung dalam acara tersebut merupakan hasil bumi yang dibentuk gunungan tumpeng. Total ada empat gunungan yang diarak mengelilingi telaga ngebel. Dimana satu gunungan utama untuk dilarung ke tengah telaga sedangkan tiga sisanya dipurak atau diperebutkan oleh warga.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan kegiatan larungan ini merupakan salah satu bagian tradisi yang secara turun temurun dilakukan dalam menyambut tahun baru Islam. Selain itu tradisi ini dimaknai sebagai rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan.

Baca Juga: DBD di Trenggalek Mewabah, Warga Dihimbau Galakkan PSN Sekitar Tempat Tinggal

"Hari ini larungan dimaknai sebuah doa dikemas dengan cara budaya dengan teatrikal agar kemudian semua simbol-simbol menunjukkan kita patuh kepada gusti Allah juga kepada pendahulu kita," ungkap Sugiri Sancoko kepada wartawan, Rabu (19/7).

Dirinya juga menggarisbawahi bahwa kegiatan larungan ini tidak dimaknai sebagai syirik. Namun, lebih kepada tradisi budaya yang harus terus dijaga dan dilestarikan. Pun, kegiatan ini juga salah satu daya tarik wisata saat libur tahun baru Islam.

"Telaga ngebel dengan berbagai daya tariknya, sudah menjadi tugas kita memberikan ruh agar telaga ngebel bisa lebih moncer," urainya.

Baca Juga: Hadapi Dewa United di Tangerang, Persik Kediri Tanpa Bek Andalannya

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya