Trenggalek, koranmemo.co - Ancaman fenomena El-nino selain kekeringan di Kabupaten Trenggalek terus diantisipasi.
Sebab, memasuki fase puncak musim kemarau yang diperkirakan terjadi pada Agustus – September, dampak El-nino lainnya seperti potensi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) hingga ketahanan pangan di Bumi Menak Sopal juga jadi ancaman.
“Jadi selain ancaman kekeringan sumber daya air bersih, gangguan ketahanan pangan akibat gagal panen hingga peningkatan risiko Karhutla terus kita antisipasi,” kata Kapolres Trenggalek, AKBP Gathut Bowo Supriyono, Senin (28/8).
Baca Juga: Tata Ulang Kawasan MMRP, Bupati Ponorogo Bakal Revitalisasi Puluhan Rumah
Untuk mengatasi dampak kekeringan sumber daya air bersih, Polres Trenggalek berkolaborasi dengan BPBD setempat menyuplai air bersih ke titik-titik yang mengalami kekeringan. Seperti misalnya secara parsial di Desa Mlinjon Kecamatan Suruh dan Desa Jatiperahu Kecamatan Karangan.
“Selain memenuhi kebutuhan pokok masyarakat terdampak, penyaluran air bersih ini merupakan rangkaian kegiatan bakti 28 tahun alumni Batalyon Patriatama Akpol 1995,” imbuhnya.
Ada sebanyak 16 ribu liter air bersih yang didistribusikan menggunakan empat truk di daerah yang mulai mengalami kekeringan itu.
Baca Juga: Harga Beras Melonjak, Hasil Panen di Ponorogo Malah Naik 2000 Ton
