Trenggalek

Dampak Kemarau Panjang, Harga Beras di Trenggalek Meroket

  • Kamis, 5 Oktober 2023 | 18:29
Siti Muawanah tengah memeriksa kualitas berasnya (Angga/Memo)



Trenggalek, koranmemo.co - Harga beras di Kabupaten Trenggalek meroket. Kondisi itu diduga dipengaruhi akibat dampak fenomena el nino yang membuat musim kemarau saat ini lebih panjang, sehingga berdampak terhadap produksi beras. Pasalnya banyak sumber pengairan mengering sehingga berdampak pada sektor pertanian.

Merujuk laman https://siskaperbapo.jatimprov.go.id/, harga beras di Kabupaten Trenggalek saat ini Rp 12.500 per-kilogram untuk kualitas medium. Harga itu turun Rp 500 perkilogram jika dibandingkan dengan harga pada Selasa (3/10) yaitu Rp 13.000 per kilogramnya. Harga itu tercatat sangat tinggi.

“Harga itu merupakan harga paling tinggi jika dibandingkan harga normalnya,” kata Siti Muawanah, tengkulak beras asal Desa/Kecamatan Pogalan, Rabu (4/10).

Baca Juga: Museum PETA, Bukti Sejarah Pemberontakan Terhadap Penjajahan Jepang di Blitar

Pasalnya, harga beras umumnya yaitu kisaran Rp 9.000 perkilogramnya. Dia menyebut kenaikan harga beras itu terasa sejak September. Dia beli gabah kering dari petani kisaran Rp 7.800 sampai Rp 8.000 per kilogramnya. Bahkan sebelumnya harganya jauh di bawah itu.

“Sebelum terjadi lonjakan saya beli Rp 5.500 per kilogram,” imbuhnya.

Dengan kondisi itu, dia mengaku kesulitan untuk mendapatkan gabah kering giling. Sebab, kata dia, stok milik petani saat ini juga menipis sehingga lebih cenderung di konsumsi pribadi atau dikomersialkan secara insidental. Karena sulitnya mencari gabah, dia harus mengatur stok beras di gudang agar tetap operasional.

Baca Juga: Pandangan Pelatih Persik Kediri Jelang Bursa Transfer Paruh Musim

“Saya tidak berani jual terlalu banyak karena punya tanggungan (menyuplai beras) ke pondok pesantren, 1 minggu butuh 7 kuintal,” ujarnya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya