Tulungagung, koranmemo.co - Beberapa waktu lalu, petugas Perhutani mulai melakukan survey terhadap permukiman warga terdampak tanah gerak di Tulungagung. Rencananya, pihak Perhutani justru akan menghibahkan lahan miliknya untuk relokasi warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, Robinson Nadeak mengatakan, bencana tanah gerak yang terjadi di Tulungagung pada tahun 2022 lalu berdampak pada 80 rumah warga. Rumah itu tersebar di tiga Kecamatan yakni Bandung tiga rumah, Tanggunggunung 64 rumah dan Sendang 13 rumah.
Pihak Pemkab Tulungagung sendiri sempat berupaya untuk melakukan relokasi terhadap puluhan rumah yang terdampak tanah gerak tersebut. Rencananya proses relokasi untuk puluhan rumah tersebut akan menempati lahan milik Perhutani yang mana saat ini sedang proses perizinan kepada pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Baca Juga: Logistik Pemilu untuk Kota Blitar Mulai Tiba, Ada Enam Botol Tinta Bocor
"Kami sedang mengurus perizinan untuk memakai lahan milik Perhutani untuk proses relokasi 80 rumah terdampak tanah gerak," kata Robinson Nadeak, Senin (20/11).
Terkait proses relokasinya sendiri, jelas Robinson, beberapa waktu yang lalu pihak Perhutani juga sempat berkunjung ke Kabupaten Tulungagung. Kunjungan itu untuk melihat kondisi rumah yang terdampak tanah gerak sebagai langkah verifikasi yang dilakukan oleh pihak Perhutani terhadap lahan yang akan digunakan sebagai tempat relokasi.
Nantinya dari hasil verifikasi lapangan itu, pihak Perhutani akan menggunakannya sebagai bahan kajian untuk menyetujui pemakaian lahan miliknya sebagai tempat relokasi. Diketahui, total akan ada sekitar 3 hektare lahan yang bisa digunakan untuk merelokasi puluhan rumah yang terdampak tanah gerak di tiga kecamatan.
Baca Juga: KPU Berpesan Kepada Generasi Z Agar Jangan Apatis Terhadap Pemilu
