Ponorogo

Unsur Hara Tanah Lahan Pertanian di Tulungagung Rata-Rata Hanya 2 Persen, Sudah Tidak Layak Untuk Produksi

  • Selasa, 25 Juli 2023 | 19:51
Kabid Penyuluhan, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Tulungagung, Triwidyono Agus Basuki saat memberikan keterangan soal kondisi unsur hara tanah lahan persawahan (Isal/Memo)

Tulungagung, koranmemo.co - Lahan pada sektor pertanian di Kabupaten Tulungagung kondisinya semakin memprihatinkan. Pasalnya, rata-rata unsur hara tanah pada lahan pertanian di Tulungagung hanya tinggal 2 persen saja. Jadi, sebenarnya itu sudah tidak layak sebagai lahan produksi.

Kabid Penyuluhan, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Tulungagung, Triwidyono Agus Basuki mengatakan fakta ini sudah didukung oleh hasil kajian dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). 

Berdasarkan data miliknya, jika dibuat rata-rata, dari total lahan pertanian yang ada di Kabupaten Tulungagung, unsur haranya hanya sebanyak 2 persen saja. Padahal untuk menghasilkan tanaman yang bagus, unsur hara tanah minimal harus 5 persen.

Baca Juga: Kaum Penghayat Kepercayaan di Ponorogo Mendapat Pelatihan Batik Tulis

"Jadi tanah kita ini sudah tidak ada apa apanya yang berarti sudah tidak layak untuk lahan produksi lagi karena saking rendahnya unsur hara tanah," kata Triwidyono Agus Basuki, Selasa (25/7).

Minimnya unsur hara tanah di Tulungagung, dikarenakan penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dalam jangka waktu yang panjang. Hal itu terbukti dengan mulai jarang ditemukannya serangga cacing pada area persawahan di Tulungagung saat ini.

Tidak adanya serangga cacing itu menjadi salah satu tanda unsur organik pada tanah lahan pertanian di Tulungagung sudah hampir tidak ada. Meski demikian, kondisi ini sebenarnya tidak hanya dialami lahan pertanian di Tulungagung saja, melainkan juga hampir semua lahan pertanian di Indonesia.

Baca Juga: Bupati Jombang Resmikan Pasar Tunggorono, Minta Pedagang dan Pengelola Jaga Sarana Prasarana

"Sebenarnya bukan hanya di Tulungagung, hampir semua daerah itu unsur hara tanah persawahannya sudah mulai menurun," jelasnya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya